Prof. Ishom Yusqi: Kalau Bukan Kita Sendiri, Lalu Siapa yang Akan Membela Pustakawan?

Kemayoran (04/09/2014) Sejalan dengan Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Kasubudit Ketenagaan menyampaikan bahwa DIKTIS ingin merevitalisasi SDM pustakawan sejak dini sehingga bisa dikembangtumbuhkan menjadi bagian dari civitas akademika perguruan tinggi secara optimal dengan menjadikan perpustakaan sebagai tempat menumbuh kembangkan keilmuan civitas akademika.

Ketika menyampaikan materi tentang “Peningkatan Kompetensi Pustakawan PTAI dalam Mendukung Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat,” Prof. Dr. Ishom Yusqi, MA., sebagai Kepala Subdit Ketenagaan juga menyarankan agar pustakawan PTAI membuat konsorsium atau forum pustakawan se-Indonesia yang bisa dipelopori dari kegiatan yang sedang dilaksanakan pada hari ini. Tujuannya untuk menjadi payung bersama sekaligus menjadi kekuatan untuk mendukung karir para pustakawan.

Selanjutnya Kasubdit menyampaikan bahwa “selama ini, banyak pustakawan yang tidak betah dengan pekerjaannya, karena panjangnya jenjang karir seorang pustakawan hinggi menjadi Pustakawan Utama. Belum lagi pustakawan masih dinomor duakan di perguruan tinggi dan belum di anak emaskan. Oleh sebab itu, dalam kondisi apapun, hendaknya pustakawan bisa menunjukkan kinerjanya sebaik mungkin dan dapat memberikan kontribusi dalam menyokong proses keilmuan di kampus dengan saling berbagi pengalaman antar sesama pustakawan.” Demikian papar Kasubdit.

Terkait pengembangan profesi khusus pustakawan, Direktorat Pendidikan Tinggi Islam sudah memberikan afirmative untuk pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam hal ini, maksud pendidik adalah para dosen, sedangkan yang namanya tenaga kependidikan adalah pustakawan, laboran, arsiparis, staf pelaksana dsb. Hanya saja, berbagai program yang ditawarkan oleh DIKTIS selalu ditafsiri sepihak ditingkat kampus, sehingga muncul kesan bahwa program-program DIKTIS hanya bisa diikuti oleh dosen semata. “Pustakawan boleh mendaftar kegiatan dan program yang kami tawarkan selagi disana tertulis untuk tenaga kependidikan,” tandas Profesor Ilmu Hadis ini.

Selain itu, Subdit Ketenagaan akan mengupayakan program-program unggulan untuk para pustakawan PTAI yang programnya bisa diakses seluas-luasnya di tahun 2015 mendatang. “Mudah-mudahan kami bisa memberikan yang terbaik untuk para pustakawan. “Kalau bukan kita sendiri, lalu siapa yang akan membela para pustakawan PTAI?” tegasnya. [rafiq]

Sumber : http://diktis.kemenag.go.id/index.php?berita=detil&jd=339#.VBBMWPl_vRZ

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top